“Salam Diriku” (5)
Aku
menempatkan diriku sebagai petugas keamanan bagi diriku
Aku
menempatkan diriku sebagai pemimpin atau presiden dalam diriku
Aku
menempattkan diriku sebagai ulama dalam diriku
Dan aku juga
menjadi murid dalam diriku
Dengan
guruku yang terbaik adalah pengalaman dan kebenaran dalam diriku
Dan
seterusnya
Aku bisa
menjadi siapapun apapun dalam diriku
untuk menuju diriku yang sebenarnya, “pantas” menjadi makhluk yang disebut
manusia
Dan itulah
jalanku
Memanggil
seluruh perilaku dewan dalam diriku, serta keputusan-keputusanku
Aku disini
siap bicara pada diriku
Agar aku
“setia” pada sumpah jabatanku
Dan aku
tidak akan menodai diriku
Dengan
kekuasaanku sebagai apapun
Yang menjadi
aku yang tak mengenal AKU
Salam diriku
Aku ingin
mencintai diri ini dengan suatu kejujuran
Agar aku
bisa mendengar tuntunan memuji Allah SWT dengan benar
Salam diriku
Aku menatap
tahta jiwaku dengan rasa rindu pada alam diriku
Dimana dalam
alam diriku terdapat negeri yang indah
Aku ingin
membuka kemerdekaan jiwaku dengan terang
Untuk
membangun “negeri” dengan “iman”dan kesatuan
Tugas dalam
demokrasi yang terang
Tidak pilih
kasih antara logika dan hati
Antara rasa
dan perasaan
Antara jiwa
dan raga
Semua adalah
rakyat negeri dalam diriku
Salam diriku
Aku tegaskan
pada diriku
Agar patuh
dan tunduk pada saksi jiwa atas kekuasaan Allah Tuhan maha mendengar lagi maha
mengetahui
Aku tak akan
member janji pada diri
Namun aku
hadir bersama menyatukan “CAHAYA pelangi” diri
Aku menjadi
wujud negeri bagi jiwaku
Aku persatukan
dengan tanggung jawab atas seluruh kesaksianku
Salam diriku
Marilah logikaku
Marilah hatiku
Marilah rasaku
Mewujudkan satria
komando Nusantara diri
Dari Sabang
sampai merauke, dari akal ke seluruh elemen diri
Aku satria
komando Nusantara diriku
Yang meliputi
seluruh kesatuan dan persatuan
Nadiku tulang
sumsumku
Maka aku
harus duduk di singgasana diriku
Jika tidak,
maka aku terbakar dalam
seluruh penyesalan diriku
Dan itu
artinya aku memberi kesempatan hantu-hantu mengintaiku
Bagaimana dengan
Anda?
Salam
diriku
2 komentar:
apakah benar guru terbaik dirimu pengalaman dan kebenaran, akan berarti kesombongan, coba renungkan lagi,sifat padi.
Hello Cahaya...mudah2an kali ini saya berhasil kasoh komen setelah beberapa kali nggak bisa upload...maklum gaptek.
Anyway...kamu beda dengan remaja umumnya yang menghabiskan waktu main game atau "nongkrong". Tulisan2 kamu tidak saya komen satu2 tapi secara umum kamu sedang mengutarakan kegundahan dan ingin memperbaikinya demi negara dan bangsa ini...itu jempolan. Keep up your writting karena puitis sekali...bener apa nggak ini hanya penilaian saya karena saya bukan ahli bahasa dan bukan seniman...I am a businessman.
Salam
Posting Komentar