Kamis, 16 Juni 2016



Suara Seruan Jiwa

          Menggenggam cinta dan merasakannya dalam jiwa antara ada dan tiada, kehidupan terus menunggu jawaban kebenaran dan pengakuan sesungguhnya ada dalam diri sendiri namun tetap yang tersulit adalah melangkah untuk mengetaahui dan mengenal diri.

            Gunung, lembah
Sungai, hutan belukar
Semak-semak liar
Badai dan lain-lain yang selalu silih berganti berperan di diri. Memberi warna pada sikap, sifat, perbuatan, kata-kata dan pemikiran diri.

            Tak akan pernah ada penyelesaian, bahkan kematian pun tak menyelesaikan, bahkan sering meninggalkan jejak nestapa yang panjang.

            Betapa sulitnya menyerahkan sesuatu dan segala yang Allah SWT titipkan pada diri ini, untuk dikembalikan meski telah Allah SWT beri banyak hal yang baik untuk diri akankah diri sudah terjaga di malam hari atau disiang hari bahkan sedang tidak tidur ataupun sedang tidur.

            Bagai tidur lelap walau mata tetap terbuka. Diri terbagi menjadi beberpa bagian didalam kebaikan kebenaran dan kejujuran dan kebaikan-kebaikan yang lain terkadang berteriak ingin berdiri.

            Sementara didalam kejahatan, kesombongan, tinggi hati, kesewenangan ingi berteriak ingin di dengar. Dimana ruhnya kebenaran, dimana ruhnya kejahatan, imanlah yang dapat merasakannya. Iman dan ruhnya akan mengurai lembaran-lembaran diri saat terjaga maupun tidak atas kehendak Allah SWT maka yang setia pada-Nya akan dapat menjawab siapa aku. Dan
Aku ada dimana dalam diri ini.

Aku ingatkan diri
Tempatkan dalam kedudukan diri. Antara imannya jiwa dan jiwanya iman maka diri akan “tahu” dengan sebenar-benarnya apa yang Allah SWT genggamkan pada tangan ini.    

  Amiin

Tidak ada komentar: